Kamis, 02 Juli 2009

Luckiest Dreamer

Begitu banyak rencana perjalanan gw bikin, lokal ampe melipir ke negeri orang. Menabung dimulai dari sekarang, walaupun sebenernya ide menabung ini sedikit bikin gw ketawa, gw lagih disuruh nabung..udahlah seadanya ajalah yang ditabung. Dan ketika semua tengah direncanakan dengan baik...sialan...passport gw abis..dan oh ada lagi...KTP gw kan ilang, AAAHHHHHH!!!!!Oke..oke..ga perlu pake drama, ke kantor polisi bikin surat laporan kehilangan, ke Kelurahan bikin yang baru, tunggu sampe KTP jadi, lalu ke Imigrasi...okehhh...nicely planned. Itu sudah sebulan yang lalu, progress so far?? I've got the (pictureless) ID.

Ada apa dengan setumpuk rencana ini? Kenapa bisa jadi setumpuk? Sebegitu gerahnya kah gw dengan kota ini? Ternyata iya, gw ga menyalahkan si kota atau si masyarakat, atau pun si atmosfer kotanya. Mimpi gw adalah, memulai hidup baru (yang lebih baik) di tempat jauh (yang lebih baik), ya ampun...abad kini banget sih mimpinya, mandiri dan modern. Tapi masalahnya tiap kali gw memimpikan hal ini, gw juga memimpikan diri gw sekitar 20 cm lebih tinggi, 10 kilogram lebih ringan, sepuluh kali lebih pintar, 3 kali lebih berwajah manis, dan sejuta kali lebih kaya....jadi ini apa namanya???? Ya asli beneran mimpilah ini namanya.

Old habit die hard..hmm...terus terang ada sedikit ketakutan di pala gw. Apa jadinya kalo gw nanti ga bisa menerima kenyataan yang ada? Atau apa gw bisa memenuhi apa yang gw impikan? Ya okey lepas dari angan- angan 'tuk bertransformasi jadi Miss Venezuela...tapi apa kiranya gw sanggup untuk berdiri sendiri di tanah asing? Pertanyaan itu sendiri membangkitkan antusiasme buat gw, apa nih, apa lagi, kira- kira apa yang bisa gw bawa ke sana? bawa bekel apa yah? Ini yang gw dapet, bekal gw untuk hidup kelak di tanah asing itu bukan cuma berisi apa yang gw dapat di tanah asal, mungkin untuk saat ini gw survey dulu...ga perlu jauh- jauh..cukup cakupan asia, di mana atmosfer tradisi dan kekeluargaan masih tercium manis. Belum lagi harga tiket yang masih di bawah 10 juta, visa yang terjangkau, dan bebas fiskal.

Dan selama "survey" ini berlangsung, mari kita serap ilmu sosial dan kemasyarakatannya...apa yang akan gw makan nanti? Cari duit dari mana gw nanti? Kira- kira orang- orangnya asik ga yah dijadiin temen? Akan jadi apa gw di sini nanti? Dan serentetan pertanyaan mendalam dan cetek lainnya.

Pernah beberapa kali gw mendengar orang lain berkata "Dreams come true to those who believe" atau "If you believe in yourself anything could happen", kata- kata klise yang maknanya sedalam lautan. Gw ingin - dan harus - menjadi salah satu orang yang bisa berkata demikian, supaya orang- orang seperti gw bisa ketampar dan bangun dari bengongnya.

Tidak ada komentar: