Kamis, 10 Desember 2009

O God, forgive me for being such a snob

Ini orang kenapa yah? Merengut, cemberut, banting ini banting itu, ngedumel apa ga tau juga deh. Kondisi si orang ini memang ga penting untuk dibahas...tapi masalahnya..dia sedang berada di deket gw dan cukup mengganggu gw yang mao ngetik!

Fuuhhh..oke..inhale..exhale...

What was that I want to say here....mm..oh iya...I lost my phones, yup..phones, twice in 45 days. Gokilzz. Kejadian pertama terjadi di awal bulan lalu, ketika gw berniat untuk merealisasikan skenario kejahatan gw (apa kejahatannya? itu sama sekali ga penting untuk dibahas di sini *big grinned). Pagi hari jam 9 gw laksanakan...setengah jam kemudian gw sadar henfon tersayang raib. Damn. Tidak ada panik yang menyerang, tidak ada ketakutan akan kehilangan komunikasi, tidak ada pikiran kemana kiranya tu henfon berada, setelah mencoba melacak kembali si henfon dan nihil hasilnya...oke ini artinya gw harus ikhlas. Pemberitahuan pun disebar, saya sedang tidak dapat dihubungi lewat telfon, komunikasi jarak jauh hanya bisa dilakukan lewat internet, Pos Indonesia, dan semapur.

Sejujurnya..gw ikhlas dan tidak berkeberatan untuk kehilangan henfon. Malaikat- malaikat (by angels I mean..my beloved ones) di sekeliling gw menawarkan bantuan, dengan berat hati gw menolak. Bukan gengsi tapi memang gw belum merasakan keterdesakkan untuk mencari si pengganti..pada saat itu sih. Seminggu..dua minggu..tiga minggu...temen- temen, klien, keluarga mulai menuntut gw untuk segera mendapatkan henfon baru. Tapi bukan ini juga yang membuat gw bergerak. Seiring menikmati hidup tanpa henfon gw juga mulai sadar...butuh waktu 3 minggu bagi lingkungan gw untuk menyadari bahwa gw menghilang, menyedihkan memang. Tadinya sempet sombong sedikit, eh gw bisa loh bertahan tanpa henfoonnnn...gw contoh hidup manusia yang tidak tergantung akan teknologiiiiii. Akhirannya, gw menyerah, gw butuh teknologi yang namanya henfon. Tawaran dari seorang teman ternyata masih berlaku ya sudahlah aku terima dengan itikad baik.

Blackberry yang tadinya gw cemoohkan, yang selalu gw ragukan sihirnya, terpaksa gw sambut hangat. Namanya juga pinjeman ya kali deh pake rekues. Dan emang sih, dengan mudah dan mulusnya gw terlena oleh fungsi- fungsi di dalamnya, damn, giving in makes me feel so ease. Hate to burst my own bubble..but uh...I lost it. Lebih tepatnya..somebody took it away from meeeee.

And here I am, cellphone-less, high on expense (for replacing it and getting the new one), and the bigger problem is that I haven't told my friend about it yet. Ughh..the thought of dissapointing him is beyond my fear. What do I get from all of these messes? my lack of alms and frankly I've been committing lots of sins..so really..it's all about banking. Saving and withdrawing, reward and punishment, debt and interest, once you acted on sin most likely you'd do it again, just can't help it, and I'm paying the price. Whatever.

I'll think of something, I maybe a sinner but I'm quite a thinker, yeah I'll survive this one.

2 komentar:

elson effendy mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
elson effendy mengatakan...

Trus sekarang pake hape apa, Udin?